Rabu, 09 Juni 2010

Jumat, Tiga Jaksa Gayus Kembali Diperiksa



VIVAnews - Penyidik Mabes Polri telah mengirimkan panggilan kepada tiga jaksa peneliti kasus penggelapan dan pencucian uang pajak Gayus Tambunan. Penyidik akan memeriksa ketiga jaksa itu Jumat 11 Juni mendatang.

"Untuk itu sudah kita terima (surat izin) dan saat ini para penyidik sedang menyusun rencana pemeriksaan," kata Kepala Divisi Humas Babes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang di Jakarta, Selasa 8 Juni 2010.

"Dan hari ini sudah dilayangkan surat pemanggilan untuk pemeriksaan jaksa peneliti untuk didengar sebagai saksi, pada Jumat yang akan datang."

Edward mengatakan, ketiga jaksa yang akan diperiksa pada Jumat mendatang itu adalah Fadhil Regan, Ika Safitri, dan Eka Kurnia. "Yang untuk hari Jumat sudah dilayangkan, diharapkan kehadirannya," kata dia.

"Ini baru yang dilakukan untuk menindaklanjuti surat izin yang sudah kita terima untuk lakukan tindakan kepolisian. Untuk yang lain belum, sedang disusun agendanya."

Sementara itu, Edward mengatakan penyidik belum menyusun agenda pemanggilan Cirus Sinaga yang juga sebagai jaksa peneliti kasus gayus. Begitu juga dengan jaksa Poltak Manulang yang menjabat sebagai Direktur Penuntutan Kejaksaan Agung saat kasus Gayus terjadi. "Itu belum disusun agendanya, jadi belum bisa saya umumkan," kata dia.

Lantas, mengapa ketiga jaksa itu dipanggil terlebih ketimbang Cirus dan Poltak? "Tentu ada pertimbangannya, penyidik yang tahu," kata dia.

Menurut dia, para jaksa itu akan dipanggil sebagai saksi dari para tersangka kasus Gayus. Sejauh ini, penyidik belum menemukan alat bukti yang dapat menjerat para jaksa itu sebagai tersangka. "Jadi kalau belum ditetapkan sebagai tersangka ya belum terkait," kata dia. (umi)

12 Relawan Gaza Diakui Jadi WN Palestina



VIVAnews - Pemerintah Pelestina memberi kewarganegaraan Pelestina kepada 12 aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang menjadi korban serangan Israel di Kapal Marvi Marmara.

Hal itu sebagai bentuk apresiasi bagi aktivis atas bantuannya terhadap Palestina.

"Alhamdulillah sekarang kita dapat mengatakan darah Indonesia telah bercampur darah Palestina. Untuk itulah mengapa kita mempertimbangkan 12 relawan sekarang juga Warga Negara Palestina" kata Dubes Pelestina, Fariz Mehdawi seusai bertemu dengan Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 8 Juni 2010.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas setuju memberi para relawan misi Gaza hadiah berupa kewarganegaraan Palestina. Tak hanya pada relawan Indonesia, semua relawan yang berada di Kapal Marmara dianugerahi kewarganegaraan Palestina.

Pemerintah Palestina juga memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Indonesia, para diplomat, politikus dan bantuannya untuk membangun Rumah Sakit di Gaza.

"Kita sangat mengapresiasi semangat ini," ujarnya.

Lima dari 12 relawan Indonesia kembali ke tanah air, Senin 7 Juni 2010.

Mereka adalah Ketua Kispa H Ferry Nur, Wakil Ketua Kispa Muhendri Muctar, Anggota Kispa Hardjito Warno, Okvianto Baharudin dan jurnalis tvOne M Yasin. Kelimanya sempat ditahan Israel sebelumnya akhirnya dideportasi ke Amman, Yordania.

Hari ini mereka menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain menceritakan kisahnya di balik tahanan Israel, para relawan juga menyampaikan harapannya pada presiden. (hs)

2011, Anggaran BMKG & Badan SAR Digandakan

VIVAnews - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat mengapresiasi kenaikan anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk tahun anggaran 2011. Kenaikan anggaran di kedua lembaga tersebut cukup signifikan, berlipat dua dari anggaran tahun sebelumnya.

DPR berharap kenaikan tersebut dapat digunakan untuk menjalankan program-program yang selama ini belum dapat terlaksana. Demikian disampaikan beberapa anggota Komisi V DPR saat Rapat Dengar Pendapat dengan Sekretaris Utama BMKG dan Kepala Basarnas, Selasa sore 8 Juni 2010 di gedung DPR.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V Yoseph Umar Hadi, anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Syahfan Badri Sampurna mengatakan, selama ini ke dua lembaga tersebut mendapatkan alokasi dana yang kurang memadai, seperti BMKG hanya mendapatkan alokasi dana kurang lebih Rp 500 – 600 miliar.

"Di tahun 2011 ini, kita cukup berbangga hati melihat kenaikan yang cukup besar jumlahnya, di mana BMKG mendapat pagu indikatif sebesar kurang lebih Rp 1,3 trilun dan Basarnas mendapat pagu indikatif Rp 1,1 triliun," kata Syahfan dilansir laman DPR.

Dengan adanya kenaikan ini, Syahfan berharap ke dua lembaga tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam membantu masyarakat memberikan pelayanan informasi cuaca yang benar dan dapat memperluas penanggulangan bencana di setiap daerah. Dia juga berharap agar pelayanan informasi cuaca ini dapat diberikan di pelabuhan-pelabuhan laut dan banda-bandar udara.

Pelayanan informasi cuaca ini sangat penting bagi masyarakat yang akan menggunakan transportasi tersebut dan dengan demikian masyarakat dapat menentukan apakah dia akan meneruskan perjalanannya atau membatalkan jika informasi cuaca dalam keadaan buruk. Syahfan menyadari dengan terbatasnya anggaran memang tidak semua pelabuhan dan bandara dapat diberikan informasi cuaca namun pelayanan informasi ini dapat diberikan di pelabuhan dan Bandar udara yang memiliki volume penumpang yang tinggi.

Hal senada juga disampaikan anggota Fraksi Partai Demokrat Adji Massaid yang berharap BMKG dapat meningkatkan pelayanan informasi meteorologi baik di pelabuhan dan Bandar udara. Menurut Adji, faktor keselamatan ke dua transportasi ini sangat berkaitan erat dengan kondisi cuaca, sehingga dengan pemberian informasi yang cepat dan tepat dari BMKG diharap akan dapat mengurangi jumlah angka kecelakaan yang terjadi di laut maupun udara.

Di sini, kata Adji, peran BMKG sangat besar sekali dalam menentukan keselamatan orang yang menggunakan ke dua transportasi tersebut.

Menanggapi hal itu Sekrataris Utama BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, meningkatnya anggaran BMKG juga berkat dukungan Komisi V DPR yang begitu besar agar lembaga ini dapat menjalankan program-programnya dengan baik. Menurut Andi, dana Rp 1,3 triliun itu mencakup dana Pinjaman/ Hibah Luar Negeri PHLN sebesar RP 140 miliar, Pendapatan Negara Bukan Pajak Rp 34 miliar dan rupiah murni sebesar Rp 1,2 trilun. Sedang sejumlah Rp 40 miliar dialokasikan untuk digunakan pada tahun-tahun berikutnya.

Rencana strategis yang akan dilaksanakan lembaganya untuk tahun 2011 di antaranya adalah penyempurnaan kelengkapan sistem peringatan dini tsunami, cuaca dan iklim ekstrim. Selain itu, penguatan kemampuan layanan informasi cuaca dan iklim termasuk pengamatan Siklon Tropis serta sistem pendukung terpadu melalui kegiatan Strengthening BMKG Weather and Climate Service Capacity.

Hal yang tak kalah pentingnya dalam sasaran strategis ini adalah pemeliharaan seluruh sistem instrumentasi pengamatan baik yang manual maupun yang otomatis untuk menjamin laik beroperasinya seluruh pengamatan.BMKG juga akan meningkatkan jejaring kerjasama nasional dan internasional terutama dalam peran soft positioning BMKG.

Jika tahun 2009 pembangunan radar cuaca hanya di satu lokasi, maka tahun 2011 mendatang rencananya BMKG akan membangun jaringan radar cuaca di 5 (lima) lokasi. (hs)

Mbak Tutut Gugat Pemilik TPI



VIVAnews - Siti Hardiyanti Rukmana alias mbak Tutut menggugat kepemilikan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Mbak Tutut merasa pengambilalihan TPI oleh PT Berkah Karya Bersama tidak sah.

"Sidang nanti jam 10 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat," kata pengacara Tutut, Harry Ponto saat dihubungi, Rabu 9 Maret 2010.

Mbak Tutut sebelumnya menggugat kepemilikan saham TPI karena ada dugaan pengambilalihan saham secara tidak sah oleh PT Berkah Karya Bersama. Permasalahan bermula ketika Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 18 Maret 2005, hanya dihadiri oleh PT Berkah Karya Bersama.

RUPSLB tersebut memutuskan dua hal yakni persetujuan antara penyelesaian transaksi antara penggugat I (Mbak Tutut) secara pribadi dengan tergugat I (Berkah).

PT Berkah dinilai telah mengguntungkan diri sendiri dan dengan sengaja melanggar hak dan kepentingan orang lain. Dalam gugatannya, Mbak Tutut menuntut para tergugat membayar masing-masing ganti rugi materiil dan immateriil Rp 3,4 triliun.

Namun, di tengah proses gugatan itu, Mbak Tutut memperoleh gugatan pailit dari Literati Capital Investments Limited (Literati). Itu terkait penjamin pribadi atas utang PT Citra Industri Logam Mesin Persada (CILMP) sebesar Rp 1,6 triliun.

CILMP adalah mantan kreditur dari PT Bank International Indonesia (BII) berdasarkan perjanjian kredit awal tertanggal 17 November 1994, mendapat kucuran kredit Rp 7,5 miliar.

Dalam perkembangannya, setelah sejumlah perusahaan dihempas krisis ekonomi 1997 yang mengakibatkan kondisi CILMP mengalami kesulitan likuiditas. Pinjaman itu, kemudian dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Hingga saat ini berdasarkan dokumen, total tagihan per tanggal 30 September 2009 mencapai sebesar Rp 1,6 triliun. (hs)

Jumat, 04 Juni 2010

Polisi Incar Kos Artis Pesta Narkoba


VIVAnews - Direktorat Narkoba Polda Metro terus membidik sejumlah artis pengguna narkotika. Bahkan polisi tengah mengintai sejumlah tempat kos dan apartemen yang selama ini digunakan para artis berpesta dadah.

"Targetnya memang kos-kosan dan apartemen yang biasanya dijadikan tempat memakai dan bertemu dengan bandar," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Anjan Pramuka Putra, Kamis 3 Juni 2010.

Menurut Anjan, tempat-tempat itu umumnya berada di wilayah Jakarta Selatan. Salah satunya di kawasan Kemang. Sedangkan untuk apartemen berada di kawasan Setiabudi dan Kuningan.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyatakan telah mengantongi 23 nama artis atau selebritis yang kerap menggunakan narkoba. Daftar itu didapat bermula dari hasil pemeriksaan terhadap Ade Ivay, artis yang baru tertangkap saat menggunakan obat terlarang. Kebanyakan dari mereka justru wanita. Polisi mendapat informasi lebih rinci dari pengakuan tersangka bandar shabu untuk artis-artis ibukota, yakni Borneo alias Neo.

Polisi juga tengah gencar menggelar operasi rutin pemberantasan narkotika bersandikan 'Operasi Nila' yang digelar sejak 2 Juni 2010. "Siapapun pemakai atau pengedarnya, dari kalangan artis atau bukan, pasti akan kami tangkap dan proses secara hukum," Anjan menegaskan. (kd)

Kapolda Siap Jalankan Rekomendasi TPF



VIVAnews - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Wahyono mendukung rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait kerusuhan Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Ada enam rekomendasi dari hasil Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta tapi dari Polri tetap akan menyelidiki dan melakukan penegakan hukum," kata Wahyono di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 4 Juni 2010.

Wahyono tidak merinci keenam rekomendasi hasil Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta itu, namun polisi tetap menyelidiki kerusuhan Koja dengan mengumpulkan gambar dan memeriksa sejumlah saksi mata.

Jenderal polisi bintang dua itu membantah tuduhan yang menyebutkan polisi terlambat dan membiarkan keadaan saat kerusuhan yang menimbulkan ratusan korban luka parah dan tiga orang tewas itu.

Wahyono menjelaskan pihaknya sudah menurunkan sembilan satuan setingkat kompi dan berkoordinasi dengan pejabat terkait dengan prediksi akan ada masalah saat penertiban.

"Sudah memberikan data detail dan taktis. Ada kalimat Anda diharapkan berhati-hati dalam menyelesaikan masalah ini karena kita memiliki perkiraan bahwa pasti akan ada masalah di situ," ujar Wahyono.

Lebih lanjut, diungkapkan intelijen Polda Metro Jaya dan jajarannya sudah menginformasikan perkiraan kondisi itu kepada instansi yang menertibkan bangunan liar di Koja.

Bahkan Kapolda melakukan koordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan memerintahkan Kepala Polres untuk menghentikan dan menarik semua pasukan.

Sebelumnya, ribuan warga dan Satpol PP terlibat bentrokan saat penertiban makam Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau Mbah Priok, Rabu 14 April 2010.

Pada bentrokan itu, tiga anggota Satpol PP tewas dan 200 orang mengalami luka, terdiri dari anggota polisi, Satpol PP dan masyarakat sekitar.

Warga juga membakar sedikitnya 50 unit kendaraan milik Satpol PP dan Polri termasuk kendaraan berat untuk menertibkan bangunan di sekitar makam Mbah Priok. (adi)

Layanan WAN di Asia Pasifik Tembus US$ 13 M



VIVAnews - Pasar layanan WAN (wide area network) di Asia Pasifik diperkirakan mencapai US$ 13,3 miliar pada 2010, atau meningkat 10 persen dibanding 2009 yang terbukukan US$ 12 miliar.

Prediksi itu dilontarkan oleh lembaga riset Frost & Sullivan baru-baru ini yang diperoleh VIVAnews dari keterangan persnya, Jumat 4 Juni 2010.

Untuk diketahui, WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar, seperti jaringan komputer antarwilayah, antarkota bahkan antarnegara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

Menurut temuan Frost & Sillivan, di Asia Pasifik, pertumbuhan pasar WAN tahun lalu tidak terlalu baik, hanya di kisaran angka 6,2 persen, yang disebabkan oleh pengaruh resesi global. "Pertumbuhan akan didorong dengan perluasan cabang suatu perusahaan di kawasan lain dan konsolidasi dari layanan data center itu sendiri," jelas Eugene van de Weerd, country director Frost & Sullivan Indonesia.

Mulai tahun ini, dia memperkirakan, pertumbuhan per tahun dari layanan WAN akan berkisar 10 persen hingga 2013, sebelum akhirnya menurun. Layanan Ethernet dan IP VPN (Internet Protocol Virtual Private Network) diharapkan meningkat dalam periode ini.

"Konvergensi dari suara, video, dan data meningkatkan permintaan untuk layanan MPLS IP VPN (Multi-protocol Label Switching IP VPN), TCO (Total Cost of Ownership) yang rendah dan koneksi beragam situs yang mudah,” ujar Eugene.

Analisis baru bertajuk Frost & Sullivan Asia-Pacific WAN Services Market meliputi 13 negara Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang. Pada laporan tersebut, diperkirakan pasar meningkat pada angka CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 9,4 persen (2009-2016), dan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 22,6 miliar pada akhir 2016. (art)

Tanggapi Video Seks, Mata Luna Berkaca-kaca



VIVAnews - Luna Maya terlihat berusaha tegar saat menghadapi kasus video porno yang mirip dengan dirinya dan Ariel. Luna memang mengaku biasa-biasa saja menghadapi soal kasus tersebut. Tetapi, di balik ketegarannya itu, mata Luna sempat terlihat berkaca-kaca menahan tangis.

Hal itu terlihat saat beberapa wartawan berusaha mendekati artis cantik tersebut, dan meminta izin untuk wawancara soal video yang menghebohkan itu. Pada saat itu, Luna yang sedang membawakan acara musik 'Dahsyat' sedang beristirahat.

Tetapi, Luna tak menjawab. Dia hanya menggelangkan kepalanya saja. Tetapi, terlihat mata artis ini berkaca-kaca. Dia berusaha untuk tak meneteskan air matanya.

Setelah itu, wanita berwajah indo ini langsung bergegas pergi menuju toilet. Tak lama keluar dari toilet itu, mata Luna terlihat sedikit merah. Namun, tak tahu apakah artis itu menangis di dalam toilet. Yang jelas, muka Luna terlihat sedikit kusut dan matanya berair.

Begitu acara selesai, Luna sempat memberikan keterangan soal video tersebut. Luna membantah jika perempuan yang dalam video itu adalah dirinya. Dia juga menampik soal tato kupu-kupu yang berada di pinggul sebelah kiri wanita yang disebut-sebut mirip Luna di video tersebut.

Meski merasa dirugikan, Luna belum terpikir untuk menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan masalah ini. Hanya saja, dia ingin tahu siapa yang telah menyebarkan video tersebut. Dia yakin penyebar video itu memiliki maksud lain. (pet)