Rabu, 26 Mei 2010

Presiden Terpilih Filipina Tak Mau Stop Rokok




VIVAnews - Presiden terpilih Filipina, Benigno Aquino III, mengaku sulit menghilangkan kebiasaan yang dipandang buruk bagi sebagian kalangan, yaitu merokok. Putra mendiang Presiden Corazon Aquino yang populer dipanggil Noynoy itu mengaku rokok selama ini membantu dirinya dalam menghadapi tekanan.

Oleh karena itulah, dengan berat hati, dia menyatakan belum bisa menerima permintaan dari sejumlah kelompok kesehatan di negaranya untuk berhenti merokok kala resmi menjadi presiden baru Filipina, mulai akhir Juni mendatang.

Politisi yang kini berusia 50 tahun itu pada dasarnya menyadari bahwa berhenti merokok justru akan berguna bagi kesehatannya. Maka, Noynoy berjanji suatu saat nanti akan berupaya menghentikan kebiasaan buruk itu.

Namun, menurut dia, kalau disuruh berhenti sekarang, dia mengaku bakal tambah stres. Bagi Noynoy, permintaan berhenti merokok justu mendatangkan tekanan baru bagi dirinya.

"Saya akan mengalami banyak tekanan. Haruskah saya menerima tekanan yang tidak perlu? [Berhenti merokok] bahkan bisa mempengaruhi keputusan-keputusan yang harus saya ambil," kata Noynoy, seperti dimuat di laman harian The Telegraph, Senin, 24 Mei 2010.

Bagi Aquino, untuk saat ini merokok dianggapnya satu dari sedikit kebebasan yang masih bisa dia nikmati.

Setelah menang pemilu pada 10 Mei lalu, Noynoy bersiap mencetak sejarah sebagai orang pertama di Filipina yang berhasil melanjutkan jejak keluarganya sebagai presiden. Ibunya adalah presiden Filipina periode 1986-1992, yang dikenal sebagai ikon demokrasi yang berhasil meruntuhkan kediktatoran Ferdinand Marcos. Menurut jadwal, Noynoy akan resmi menggantikan Gloria Macapagal Arroyo sebagai presiden Filipina pada 30 Juni mendatang. (kd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar